Minggu, April 27, 2025
Home Featured Simulasi Transportasi dengan TFG: Strategi Optimal untuk Libur Nataru

Simulasi Transportasi dengan TFG: Strategi Optimal untuk Libur Nataru

by Geralda Talitha
0 comment
Kakorlantas Polri

Calonkepaladaerah.com – Menjelang Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pemerintah mengambil langkah inovatif untuk mengantisipasi lonjakan arus transportasi. Salah satu pendekatan yang diandalkan adalah Tactical Floor Game (TFG), sebuah simulasi pengelolaan transportasi yang bertujuan untuk memetakan potensi hambatan operasional dan mencari solusi strategis.

Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan melakukan serangkaian peninjauan ke Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Muara Pilu, dan Pelabuhan Wika Beton di Lampung pada Jumat (13/12/2024). Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan jalur penyeberangan bagi pemudik dan wisatawan yang akan melintasi jalur Sumatera.

Pemantauan Langsung untuk Mengidentifikasi Tantangan

Dalam kunjungan tersebut, Kakorlantas Polri menegaskan bahwa distribusi penumpang dari Sumatera ke Jawa berjalan lancar sejauh ini. Meski demikian, ia menekankan pentingnya menjaga koordinasi antarlembaga untuk mencegah penyumbatan arus lalu lintas, terutama di area penyeberangan.

“Kalau dari sisi Sumatera ini Alhamdulillah lancar, tapi kalau dari sisi Merak tadi Pak Ali ya delaying sistem dilaksanakan. Tetap kita koordinasikan dengan ASDP sehingga jaraknya bisa tertangani untuk arus lalu lintas,” jelas Kakorlantas.

Ia menambahkan bahwa percepatan keberangkatan kapal harus menjadi prioritas untuk mengurangi potensi antrean di dermaga. “Untuk sisi Sumatera, ini bisa mempercepat kapal berlayar karena sumbatan di dermaga sering kali berasal dari catatan teknis di darat,” lanjutnya.

Sinergi Digital untuk Efisiensi Jadwal Kapal

Catatan dari musim mudik sebelumnya menunjukkan bahwa penjadwalan keberangkatan kapal masih menjadi kendala utama. Irjen Pol Aan menyarankan adanya kolaborasi antar-stakeholder, termasuk Ditjen Hubla dan ASDP, untuk menciptakan sistem penjadwalan yang lebih efektif.

“Menurut saya, dengan adanya kesepakatan antara pengelola BBJ, yang punya kapal, dengan ASDP, masalah ini bisa selesai. Kita harus bersinergi dan berkolaborasi sehingga ini bisa kita berikan ke masyarakat perkembangan lalu lintas,” jelasnya.

Geofencing: Solusi untuk Masalah Tiket

Salah satu masalah yang menjadi perhatian adalah kendaraan tanpa tiket yang memasuki jalur penyeberangan. Irjen Pol Aan menyebutkan bahwa teknologi geofencing dapat menjadi solusi untuk mengatasi praktek calo tiket. Teknologi ini memungkinkan pembatasan pergerakan calo dengan radius tertentu, sehingga sistem ticketing menjadi lebih tertib.

“Kemarin di Jawa, lebih dari 1.000 kendaraan tidak memiliki tiket. Ini memerlukan screening di Bakauheni, dan teknik geofencing dirasa sangat penting untuk diterapkan sebelum Nataru,” ujar Kakorlantas.

Ia juga menambahkan bahwa sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku calo tiket harus menjadi bagian dari langkah pencegahan. “Kita bisa bersama-sama dengan Wamen dan ASDP untuk memberikan edukasi kepada para calo, misalnya membatasi penjualan tiket pada radius 4 kilometer. Dengan kolaborasi ini, kita harap semuanya berjalan lancar,” tegasnya.

Tactical Floor Game sebagai Gladi Resik

Sebagai bagian dari persiapan Nataru, Wamenhub dan Kakorlantas menggelar Tactical Floor Game (TFG) di Pelabuhan Merak, Banten. TFG merupakan simulasi taktis untuk mengelola jalur penyeberangan dengan memperhitungkan berbagai skenario potensial. Simulasi ini dianggap sebagai gladi resik untuk menghadapi mudik Lebaran 2025, yang akan berlangsung dua bulan setelah Nataru.

“Apa yang kita rencanakan untuk Nataru bisa menjadi acuan untuk kesuksesan mudik Lebaran nanti,” kata Kakorlantas.

Partisipasi Stakeholder dalam TFG

TFG di Pelabuhan Merak dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, Dirut ASDP Heru Widodo, dan Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Ahmad Yani. Fokus utama simulasi adalah memastikan kesiapan sistem transportasi berbasis teknologi dan mengintegrasikan koordinasi antarinstansi.

Dengan pelaksanaan TFG yang matang, pemerintah optimis dapat memberikan pengalaman transportasi yang lebih efisien, aman, dan nyaman bagi masyarakat selama libur Nataru 2024/2025.

Baca Juga: Showroom GWM Fatmawati Resmi Dibuka, Sajikan Solusi Mobilitas Masa Kini

You may also like

Leave a Comment

About Us

We’re a media company. We promise to tell you what’s new in the parts of modern life that matter. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo. Sed consequat, leo eget bibendum sodales, augue velit.

@2022 – All Right Reserved. Designed and Developed byu00a0PenciDesign