Calonkepaladaerah.com – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), resmi bergabung sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Dewan internasional ini dibentuk sebagai wadah strategis untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi global.
Pengumuman resmi keanggotaan Jokowi disampaikan Bloomberg New Economy pada 9 April 2025 di New York, Amerika Serikat. Langkah ini menandai peran baru Jokowi di kancah internasional setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Presiden RI periode 2014–2024.
Dipimpin Tokoh Dunia
Dewan penasihat global ini dipimpin oleh dua figur ternama, yakni Gina Raimondo, mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, serta Mario Draghi, mantan Perdana Menteri Italia sekaligus Presiden Bank Sentral Eropa.
Selain Jokowi, sejumlah tokoh penting dunia turut duduk dalam jajaran penasihat global Bloomberg. Mereka antara lain CEO Apollo Global Management Marc Rowan, Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Gita Gopinath, Duta Aksi Iklim Singapura Ravi Menon, hingga pendiri Moderna Noubar Afeyan.
Peran Strategis Bloomberg New Economy
Bloomberg menegaskan, dewan penasihat global ini dibentuk untuk memberikan masukan strategis dalam menghadapi dinamika perdagangan, investasi, teknologi, hingga krisis iklim. Kehadiran para anggota diharapkan memperkuat sinergi antara sektor publik dan swasta guna mencari solusi jangka panjang.
“Saya merasa terhormat memimpin Bloomberg New Economy Advisory Board dan mendukung misi Mike Bloomberg untuk memperdalam dialog antar pemimpin dunia. Saat dunia menghadapi ketidakpastian geopolitik, kemajuan teknologi, dan krisis iklim yang semakin besar, menemukan titik temu dan membangun kemakmuran global menjadi semakin penting,” ungkap Gina Raimondo dalam keterangan resmi, Rabu (9/4).
Sementara itu, pendiri Bloomberg LP sekaligus mantan Wali Kota New York, Mike Bloomberg, menilai kepemimpinan Raimondo dan Draghi sangat tepat. Menurutnya, keduanya memiliki pemahaman mendalam tentang pasar global serta pengalaman luas dalam menghadapi periode penuh ketidakpastian.
“Dengan begitu banyak kekuatan yang mengubah ekonomi global, dari pergeseran perdagangan dan politik hingga perubahan iklim dan perkembangan kecerdasan buatan, misi Bloomberg New Economy kini lebih relevan dari sebelumnya,” ujarnya.
Jokowi dalam Sorotan Global
Dalam rilis resmi Bloomberg, Jokowi diperkenalkan sebagai politisi, insinyur, dan pengusaha yang menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-7 selama dua periode. Ia juga dicatat sebagai presiden pertama yang tidak berasal dari kalangan elite politik maupun militer, sebuah capaian yang menandai perubahan penting dalam lanskap demokrasi Indonesia.
Dengan posisi barunya sebagai anggota penasihat global Bloomberg, Jokowi diharapkan dapat membawa perspektif dari negara berkembang serta pengalaman kepemimpinan yang berfokus pada pembangunan infrastruktur, transformasi digital, dan kemandirian pangan.
Pertemuan Mendatang
Bloomberg New Economy dijadwalkan menggelar pertemuan besar berikutnya di Singapura pada 19–21 November 2025. Acara ini akan mengusung tema “Thriving in an Age of Extremes”, dengan fokus pada strategi untuk menghadapi perubahan ekstrem yang memengaruhi dunia bisnis, politik, dan lingkungan hidup.
Melalui forum ini, Jokowi bersama tokoh global lainnya akan berperan dalam membentuk wacana dan kebijakan internasional yang lebih inklusif. Kehadirannya diharapkan memperkuat posisi Indonesia di panggung ekonomi dunia, sekaligus membuka peluang kerja sama baru lintas negara.
