Calonkepaladaerah.com – Menanggapi kabar bahwa Partai Golkar, yang merupakan mitra dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), akan bekerja sama dengan PDI-P dalam Pilkada Banten 2024, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan sikap positif.
Dasco menegaskan bahwa Partai Gerindra tidak mempermasalahkan keputusan tersebut, bahkan menyambut baik langkah Golkar.
Golkar telah memutuskan untuk mencalonkan mantan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, dalam Pilkada Banten mendatang.
Dasco, dalam keterangannya di iNews Tower, Jakarta, Rabu (31/7/2024), menyatakan bahwa partainya tidak memiliki keberatan dengan koalisi Golkar dan PDI-P di Banten.
Menurut Dasco, kontestasi antar partai dalam pilkada adalah hal yang biasa dan merupakan hak kedaulatan masing-masing partai politik.
“Ketika kemudian ada disampaikan tadi bahwa Golkar sudah menyatakan dengan PDI-P di Banten, kami juga menyambut baik dan tidak ada masalah,” tuturnya menjelaskan seperti dikutip pada Kamis (01/08).
Selain itu, Ketua DPP PDI-P, Djarot Saiful Hidayat, telah mengonfirmasi bahwa partainya sepakat bekerja sama dengan Golkar dalam Pilkada Banten 2024. Koalisi ini akan mengusung Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur, didampingi Ketua DPD PDI-P Banten, Ade Sumardi, sebagai calon wakil gubernur.
Djarot, yang ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2024), menegaskan bahwa pasangan ini telah dipastikan dan siap maju dalam kontestasi.
Djarot juga menyampaikan bahwa dukungan dari partai politik yang sedikit tidak menjadi kekhawatiran. Ia menganalogikan dengan peribahasa, “semut bisa mengalahkan gajah,” yang mencerminkan keyakinannya bahwa kualitas dan strategi bisa lebih menentukan kemenangan daripada kuantitas dukungan.
Dengan koalisi Golkar-PDI-P yang sudah pasti, persaingan dalam Pilkada Banten 2024 semakin menarik untuk diikuti.
Sementara itu, Gerindra sebagai bagian dari KIM tetap menunjukkan sikap terbuka terhadap berbagai dinamika politik yang terjadi di tingkat lokal.
Keputusan Golkar dan PDI-P ini juga memperlihatkan fleksibilitas koalisi dalam menghadapi kontestasi di berbagai daerah, menunjukkan bahwa politik lokal sering kali memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan politik nasional.